Minggu, 20 Februari 2011

Tanah Impian


Sejengkal tanah yang kau andaikan itu surga
Telah mengiringmu pada balutan yang memenuhi batok kepalamu
Yang senantiasa membuatmu terjaga 
Memaknai waktu yang kau sendiri tak tahu ujungnya

Bahkan kau mengigau dalam tidur panjang 
Tentang pepohonan 
Yang menjelma rumah angin di masa kanak - kanakmu
Kau habiskan dengan melukisi mega - mega dengan air susu ibumu
Yang masih tersisa di sudut basah rekah bibirmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar