Rabu, 10 Agustus 2011

BUNG KARNO

BUNG KARNO
  
Di tahun 1924 Tjokroaminoto menerbitkan  bukunya " Islam dan Sosialisme ". Dua tahun kemudian Bung Karno menulis risalahnya " Nasionalisme, Islamisme dan Maxrisme " yang kelak jadi dasar gagasan NASAKOM yang dipegang sampai ia wafat. Motif eklektikisme yang sama seperti Tjokro kelihatan di sini.

Ada yang menganggap bahwa dorongan dalam diri Bung Karno untuk persatuan seperti yang tampak dalam risalah itu bermula dari "sinkretis menjawa tradisional" yang ada dalam dirinya ,  seperti dikatakan Bernard Dahm dalam "Sukarno and Strunggle for Indonesian Independence. Kesimpulan "orientalistis" seperti ini tak melihat sejarah.

Dalam masyarakat kolonial, ketidakpuasan meliputi hampir semua lapisan sosial, kelompokdengan aliran berbeda - bedaatau bertentangan mengacu ke sesuatu yang universal dirasakan tak adil.
Masing - masimg kelompok dengan demikian  tak membentuk perbedaan yang murni identitas masing - masing. Komunis , islam , jawa, nasionalis,sumatra tak ditentukan oleh adanya sifat - sifat dasar dalam diri masing - masing dan tak didukung dan dikukuhkan oleh perbenturan kepentingan sosial ekonomi yang bertahan. Perpaduan pelbagai aliran pemikiran yang dikemukaan Sukarno terjadi karena masih cairnya hubungan isme - isme itu .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar